"Baru 320 ribu pelanggan Flexi yang sudah dipindahkan ke Telkomsel. Sampai akhir tahun mungkin bisa 500 ribu," ungkap Mas'ud Khamid, Ketua Tim Migrasi Flexi dari sisi Telkomsel, saat ditemui detikINET di kantornya, Wisma Mulia, Jakarta.
Dalam hitung-hitungan Mas'ud yang juga Direktur Sales di Telkomsel itu, ia semula mengira proses migrasi Flexi ini baru bisa rampung akhir 2015. Namun rentang waktu perpindahan itu dinilai olehnya kurang efektif dan diharap bisa lebih dipercepat lagi.
"Kita akan terus kebut supaya bisa rampung pertengahan tahun depan. Supaya bisa selesai sebelum Lebaran agar kita bisa fokus untuk persiapan yang lain," jelasnya.
Percepatan migrasi itu juga sangat diperlukan Telkomsel mengingat operator seluler itu membutuhkan spektrum 850 MHz yang nantinya ditinggalkan Flexi agar bisa disandingkan dengan spektrum 4G LTE Telkomsel di 900 MHz.
"Kami juga mau cepat-cepat supaya 7,5 MHz yang ada di 850 MHz dan 7,5 MHz yang ada di 900 MHz bisa digabungkan. Jadi begitu Smartfren turun pakai frekuensi Esia, kita bisa naik untuk rearrangement agar bisa contiguous," papar Mas'ud.
Sementara saat dihubungi terpisah, Operations Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo mengungkapkan, proses migrasi Flexi sudah mulai dikebut di 260 kota yang ada di Indonesia. Next
(rou/ash)