Laba Apple Turun, Samsung Malah Naik

Jakarta - Persaingan dua raksasa teknologi, Samsung Electronics dan Apple Inc, selalu menarik untuk disimak. Keduanya selalu bersaing dalam banyak hal, utamnya di produk-produk terbaru mereka.

Tapi jika dilihat dari sudut pandang investor, yang paling penting adalah kinerja alias omzet dan laba. Tentu produk juga penting, tapi ujung-ujungnya tetap bottom line atau perhitungan akuntansi yang tempatnya paling bawah, yaitu keuntungan.


Para penggila teknologi boleh-boleh saja mengklaim iPhone paling canggih dan berkelas, atau ponsel Galaxy lebih pintar dan keren, sementara di mata investor semua hal itu punya peran tapi tidak terlalu penting.


Seperti dikutip dari New York Times, Selasa (29/10/2013), Apple mengalami penurunan laba bersih di akhir September 2013. Padahal, penjualan produk baru Apple seperti iPhone 5S bisa dibilang cukup tinggi.


Pada pembukuan triwulan IV, Apple mencatat laba USD 7,5 miliar (Rp 75 triliun), turun 8% dibandingkan laba di tahun sebelumnya pada periode yang sama US$ 8,2 miliar (Rp 82 triliun).


Perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu membukukan omzet USD 37,5 miliar (Rp 375 triliun) di akhir September, naik tipis dari pendapatan tahun sebelumnya USD 36 miliar (Rp 360 triliun).


Sedangkan Samsung, pada periode yang sama meraup laba 8,24 triliun won (Rp 86 triliun) di triwulan III-2013. Laba ini melonjak tinggi jika dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu hanya 6,56 miliar won.


Tumbuhnya laba perusahaan yang bermarkas di Korea Selatan ini sejalan dengan naiknya omzet dari penjualan ponsel pintar dan memory chip. Kedua perusahaan teknologi itu sampai saat ini masih mengandalkan ponsel pintar dalam meraup untung.


Jika dilihat dari harga sahamnya, saham Apple sampai penutupan perdagangan kemarin berada di level USD 529,88 per lembar. Dalam setahun ini imbal hasil alias keuntungan saham Apple masih -10,17%, artinya dalam investor yang memegang saham Apple setahun ke belakang ini masih rugi.


Sementara saham Samsung pada perdagangan tadi pagi di bursa Korsel berada di kisaran 1,483 juta won. Selama satu tahun ke belakang ini sahamnya sudah memberikan keuntungan investasi 14,78% kepada investor. (ang/tyo)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!