Penjualan iPhone Naik, Laba Apple Malah Turun

Jakarta - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple Inc, mengalami penurunan laba bersih di akhir September 2013. Padahal, penjualan produk baru Apple seperti iPhone 5S bisa dibilang cukup tinggi.

Pada pembukuan triwulan IV, Apple mencatat laba USD 7,5 miliar (Rp 75 triliun), turun 8% dibandingkan laba di tahun sebelumnya pada periode yang sama US$ 8,2 miliar (Rp 82 triliun). Laba tersebut turun meski omzet alias pendapatannya naik.


Perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu membukukan omzet USD 37,5 miliar (Rp 375 triliun) di akhir September, naik tipis dari pendapatan tahun sebelumnya USD 36 miliar (Rp 360 triliun). Pendapatan ini didorong oleh maraknya pembelian iPhone 5s.


Sayangnya, meski penjualan iPhone 5s sangat tinggi, penjualan iPad malah stagnan. Bahkan penjualan Mac justru turun, padahal iPad dan Mac menyumbang omzet cukup tinggi tahun lalu.


"Sebenarnya angka (laba) itu cukup bagus. Tapi memang penjualan tablet itu jadi masalah bagi mereka," kata Tero Kuittinen, analis teknologi independen dari Alekstra, sebuah perusahaan pemerhati industri telekomunikasi, seperti dikutip dari New York Times, Selasa (29/10/2013).


Labanya memang tidak kecil dan membuat iri seluruh industri teknologi. Tapi melambatnya pertumbuhan laba ini menjadi kekhawatiran yang palig utama bagi investor.


Selama ini Apple selalu mengandalkan produk baru untuk menggenjot laba, terutama menjelang hari raya dan akhir tahun. September lalu, perusahaan yang bermarkas di Silicon Valley ini sudah merilis dua varian iPhone, dan pekan lalu varian baru Mac dan dua iPad.


"Natal kali ini akan menjadi milik iPad," kata Presiden Direktur Apple Timothy D. Cook, saat mengumumkan kinerja perusahaannya Senin kemarin.


(ang/tyo)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!