Blusukan Menkominfo: Memburu Sinyal ke Pedalaman

Kalimantan Timur - Wajah sumringah dan perasaan bahagia terpancar dari masyarakat Tiong Ohang, Kalimantan Timur. Penantian lama mereka akan keberadaan sinyal seluler akhirnya terpenuhi.

Ya sebelumnya, Tiong Ohang merupakan wilayah terisolir dari layanan seluler. Jangankan buat internetan dengan akses ngebut, untuk SMS atau menelepon saja butuh perjuangan ekstra untuk memburu sinyal.


Padahal warganya sudah banyak yang melek ponsel, tapi sebatas untuk foto-foto dan main game. Adapun fungsi utama dari ponsel itu belum terpenuhi.


Sampai akhirnya Menkominfo Rudiantara datang untuk meresmikan BTS (base transceiver station) Telkomsel di tapal batas Indonesia itu. Warga setempat kini bisa terhubung ke dunia luar. Tapi bukannya tanpa rintangan mewujudkan hal tersebut.


Hambatan pertama yang harus dihadapi adalah jarak yang teramat jauh. Bayangkan saja, dari Balikpapan, Tiong Ohang harus ditempuh selama 21 jam bila melalui jalur darat.


Itu pun hanya setengahnya yang berbentuk jalan aspal, karena sisa 12 jam harus ditempuh menggunakan kapal sungai yang oleh warga sekitar diberi sebutan long boat. Jadi untuk mencapai Tiong Ohang, jalur satu-satunya memang melalui sungai mahakam yang melintasi desa terpencil itu.


Nakhoda long boat juga harus punya hitung-hitungan waktu, jangan sampai kapal yang dikemudikannya menerobos malam. Karena selain gelap pekat karena tak ada penerangan sama sekali di sepanjang sungai, risiko terhantam kayu gelondongan juga menjadi kisah horor tersendiri.Next


(yud/ash)