Dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (14/12/2014), FBI menyatakan organisasi pertahanan, perusahaan energi sampai institusi pendidikan adalah target para hacker asal Iran tersebut. Mereka harus segera menghubungi FBI jika merasa menjadi korban serangan.
Bos perusahaan sekuriti Cylance, Stuart Mclure menilai peringatan dari FBI tersebut menandakan serangan dari Iran tidak bisa dipandang remeh. Sebelumnya, Cylance berhasil mengungkap serangan cyber besar asal Iran yang melanda 16 negara.
"Hal ini menandakan usaha dan kesungguhan Iran untuk menyerang infrastruktur penting," kata dia. Belum diketahui apakah serangan dari Iran itu disponsori pemerintahan setempat meski kata Stuart, indikasinya cukup kuat.
Pemerintah Iran dilaporkan memperkuat kapabilitas cyber sejak tahun 2010, tepatnya semenjak program nuklir mereka diserang program jahat canggih bernama Stuxnet. Stuxnet ini dituding buatan AS dan Israel.
Investasi Iran itu dianggap berhasil dan mereka kini cukup kuat soal pertahanan maupun serangan cyber. "Mereka punya banyak bakat. Mereka tentu saja adalah ancaman yang serius, tak perlu ditanyakan," kata Dave Kennedey, CEO TrustedSEC LLC.
(fyk/fyk)