Tablet Intel Lepas Gelar 'Anak Bawang'

http://us.images.detik.com/content/2014/12/16/317/intell.jpg(ki-ka): Hermawan Susanto & Harry K. Nugraha (asj/detikINET)


Jakarta - Intel sejatinya terbilang terlambat untuk merambah pasar perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Mereka terlalu asyik bermain untuk platform PC dan server.

Intel baru masuk ke kancah mobile pada tahun 2014, saat pabrikan lain seperti Qualcomm dan MediaTek terlebih dahulu membombardir pasar dengan prosesor buatannya. Sementara Intel hanya mempunyai dua produk prosesor mobile untuk tahun 2014, yaitu BayTrail dan CloverTrail+.


Perkembangan penjualan perangkat mobile yang menggunakan prosesor Intel, dalam hal ini tablet pun terbilang lambat hingga pertengahan tahun 2014.


Hingga Q2 2014, menurut IDC, jumlah penjualan tablet dengan prosesor Intel di Indonesia ada di peringkat ke-7. Hanya naik satu peringkat dibanding pada Q1 2014. Namun peringkat tersebut meningkat drastis pada Q3 2014. Di mana mereka merangsek naik ke posisi nomor 2 untuk penjualan tablet di Indonesia.


"Dengan begitu, kami tak bisa dibilang anak bawang lagi untuk perangkat tablet," ujar Hermawan Sutanto, Marketing DIrector Intel Indonesia saat bertemu media di Plaza Senayan, Selasa (16/12/2014).


Hermawan juga sedikit menjelaskan bagaimana mereka bisa meraih posisi tersebut. Menurutnya, Intel dengan gigih membangun brand awareness dan menarik perhatian para calon pembeli tablet dengan berbagai cara.


Seperti bekerjasama dengan peritel online untuk memasang laman khusus Intel di halaman utamanya, serta memasang booth khusus Intel di sejumlah toko yang menjual perangkat mobile.


Nah, pada tahun 2015 mendatang, Intel mengaku akan lebih serius dalam menggarap pasar smartphone. Salah satunya adalah dengan merilis prosesor Intel Sofia.


Dengan prosesor anyar tersebut, Intel menjanjikan perangkat Android dengan kapabilitas 4G LTE, namun dengan harga yang murah meriah.


"Awal tahun 2015 mungkin sudah tersedia, namanya Intel Sofia. Harganya bakal di bawah USD 100," ujar Harry K. Nugraha, Country Manager Intel Indonesia dalam kesempatan yang sama. (asj/ash)