Beberapa hari lalu, nilai tukar Ruble atas mata uang asing jeblok 20%, padahal Bank Sentral Rusia telah berusaha mengintervensi. Secara total, selama tahun 2014, nilai tukar Ruble telah turun sebanyak 60%.
Penurunan nilai tukar mata uang tersebut membuat perusahaan asing -- seperti Apple -- perlu menaikkan harga jualnya agar tak merugi. Sebagai contoh, bulan lalu Apple telah menaikkan harga iPhone 6 di Rusia sekitar 25%.
Dengan nilai tukar yang terus menurun secara drastis, Apple juga harus mengkoreksi harga jual di toko onlinenya, agar tidak merugi. Namun ternyata ketimbang terus menaikkan harga, perusahaan asal Cupertino itu memilih untuk berhenti untuk berjualan di Rusia.
"Toko online kami di Rusia saat ini tak tersedia, selama kami melakukan peninjauan harga. Kami meminta maaf kepada para pelanggan atas ketidaknyamanannya," ujar juru bicara Apple Alan Hely, seperti dikutip dari Phone Arena, Rabu (17/12/2014).
(asj/ash)