Pihak Uber menyatakan hal ini terjadi karena sistemnya akan menaikkan tarif secara otomatis untuk daerah yang mendapatkan lonjakan jumlah penumpang. Sistem tersebut mereka berlakukan untuk membuat para pengendaranya lebih tertarik untuk menjemput penumpang dari kawasan tersebut.
Sebagai perbandingan, seperti yang dikutip detikINET dari Cnet, Senin (15/12/2014), pada keadaan normal, tarif minimal di Martin Place adalah AUD 25, sementara pada hari ini melonjak menjadi AUD 100.
Aksi penyanderaan tersebut memang menyebabkan terhambatnya sejumlah jalur transportasi umum, yang ditutup oleh polisi setempat. Inilah yang menjadi penyebab meningkatnya jumlah pemesan layanan Uber.
Namun setelah sejumlah pihak mengecam kebijakan ini melalui media sosial, Uber pun buru-buru mengkoreksi hal itu.
Dalam pernyataannya, Uber Sydney menulis bahwa mereka akan memberikan tumpangan gratis bagi penumpang yang akan meninggalkan daerah central business district (CBD) tempat penyanderaan berlangsung. Uber Sydney juga akan melakukan refund bagi penumpangnya yang sudah terlanjur membayar dengan tarif tinggi.
(asj/fyk)