Ungkap Jalan Tikus, Waze Panen Protes

Jakarta - Aplikasi navigasi menjadi aplikasi favorit para pengemudi. Selain sebagai penunjuk jalan, aplikasi ini dapat mengarahkan ke jalan yang bebas dari kemacetan. Namun alih-alih menghindari macet, si pengemudi justru malah masuk ke pemukiman warga.

Hal inilah yang dialami oleh warga di kawasan pemukiman di Los Angeles, Amerika Serikat. Para warga kesal karena para pengemudi yang kerap menjadikan kawasan tempat tinggalnya sebagai jalan pintas menghadapi kemacetan.


Usut punya usut, para pengemudi ternyata menggunakan aplikasi navigasi popular Waze. Waze merupakan sebuah aplikasi navigasi yang diakuisisi oleh Google pada tahun 2013 lalu. Aplikasi ini bekerja dengan cara mengumpulkan berbagai macam data dari penggunanya.


Misalnya, informasi suatu peristiwa di jalanan yang diposting oleh salah seorang pengguna bisa diketahui oleh pengguna lainnya.


Aplikasi ini juga bisa melakukan kalkulasi rute, dimana ia akan memberikan rute tempuh tercepat untuk sampai ke lokasi tujuan. Nah, fitur inilah yang menyebabkan protes dari warga Los Angeles tersebut.


Dikutip detikINET dari Ubergizmo, Senin (15/12/2014), guna melawan balik, para warga terpaksa membuat laporan palsu mengenai sebuah kecelakaan yang dapat menimbulkan kemacetan sehingga Waze secara otomatis akan mengalihkan rute para pengemudi tersebut dan menjauhkannya dari pemukiman.


Walau diprotes, pihak Waze hingga saat ini belum berkomentar apa-apa. Namun, pihak Google melalui juru bicaranya telah bertemu dengan para warga. Menurutnya, warga tak seharusnya menyalahkan aplikasi, tapi salahkan lalu lintas di Los Angeles yang padat.


(ash/ash)