Ini Masalah Besar Xiaomi

Jakarta - Xiaomi baru saja dilarang berjualan ponsel di India. Pengadilan setempat menilai, produsen asal China itu melanggar paten teknologi milik Ericsson. Tudingan pelanggaran paten seperti itu diprediksi akan jadi hal lumrah bagi Xiaomi.

Pasalnya popularitas Xiaomi semakin meningkat. Dan di sisi lain mereka rupanya memiliki masalah besar, yaitu lemah dalam hal kepemilikan paten teknologi yang berpotensi ‎jadi sasaran tembak.


Dikutip detikINET dari Reuters, Senin (15/12/2014), pemimpin Xiaomi kabarnya menyadari kalau mereka kurang kuat dalam hal paten. Itu sebabnya Xiaomi belum berekspansi ke Eropa atau Amerika Serikat karena hukum soal paten di sana lebih ketat.


Melesatnya Xiaomi memang mungkin saja membuat para rival mempermasalahkan soal paten. Seperti di China, di mana pesaing seperti ZTE dan Huawei punya koleksi paten jauh lebih banyak, khususnya di bidang telekomunikasi.


Xiaomi menyatakan tidak mudah untuk memiliki portofolio paten melimpah karena usia perusahaan masih muda. Tapi mereka menargetkan bisa mempunyai sampai 8000 paten di tahun 2016.


Apapun itu, Xiaomi sepertinya harus segera mencapai kata sepakat dengan Ericsson sehingga boleh kembali berjualan di India. Karena India telah menjadi pasar kunci Xiaomi dan jika mereka tidak juga jualan, penduduk setempat bisa saja pindah ke lain hati.


"Larangan itu menimbulkan celah di pasar yang akan diisi dengan cepat oleh vendor lokal ataupun internasional yang ingin meningkatkan pangsa pasarnya," tutur Rushabh Doshi dari biro riset Canalys.


(fyk/tyo)