Demi BTS di Perbatasan, Solar Rp 20 Ribu/liter Tak Masalah

Jakarta - Menkominfo baru saja meresmikan BTS di wilayah Tiong Ohang, Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Malaysia. Lantaran belum ada jaringan listrik, BTS itu pun dipasok dayanya oleh genset berbahan bakar solar yang dihargai Rp 20 ribu per liter.

Memang jauh lebih mahal dibanding harga satu liter solar di kota-kota besar yang di tingkat retail cuma Rp 7.500. Namun nyatanya hal itu tak jadi masalah bagi Pemkab Mahakam Hulu yang membiayai operasional BTS yang ada di wilayahnya itu.


“Kami tak masalah dengan harga solar yang mencapai Rp 20 ribu per liter untuk menjalankan genset yang memasok daya BTS. Yang penting bahan bakar tersebut bisa didapat, meski harus menempuh perjalanan panjang untuk bisa sampai di Tiong Ohang,” ujar MS. Ruslan, Pjs Bupati Mahakam Hulu kepada detikINET di Tiong Ohang, Kaltim.


Bahkan Pemkab Mahakam Hulu juga mempekerjakan sendiri SDM yang khusus menangani BTS tersebut. Tujuannya jelas agar penduduk di Tiong Ohang, Kaltim bisa tetap merasakan komunikasi telepon dan juga internet setiap saat.


Menkominfo Rudiantara yang hadir juga menekankan soal kerjasama yang telah dilakukan Kominfo, Telkomsel, dan Pemkab Mahakam Hulu atas berdirinya BTS tersebut.


Jadi meski sambungan telepon dan data disediakan oleh Telkomsel, sebenarnya yang membangun BTS beserta pasokan dayanya adalah Pemkab Mahakam Hulu.


Oleh karena itu, operasional BTS ini juga ditangani sendiri oleh Pemkab Mahakam Hulu. Kerjasama semacam ini pun menurut Menkominfo Rudiantara harus ditiru oleh daerah lain yang masih tertinggal soal komunikasi.


Sehingga dengan bantuan Kominfo dan operator telekomunikasi daerah tersebut jadi bisa lebih cepat terjangkau jaringan telekomunikasi.


“Ini bentuk kerjasama yang baru, dengan cara ini suatu daerah bisa lebih cepat ter-cover oleh akses telekomunikasi. Karena infrastrukturnya dibantu penyediaannya oleh pihak pemerintah setempat. Selain itu sosialisasi ke masyarakat juga jadi lebih mudah karena dilakukan langsung oleh pemerintah di wilayahnya,” ucap Menkominfo Rudiantara.


(yud/ash)